Pemilu Usai, Aktivis 98 Gelar Silaturahmi dan Rajut Kembali Persaudaraan

Pemilu Usai, Aktivis 98 Gelar Silaturahmi dan Rajut Kembali Persaudaraan

ILINE JAKARTA - Dalam rangka meredakan tensi politik yang sempat meningkat saat pemilu 2024 kemarin, puluhan aktivis pro demokrasi dan aktivitas reformasi 98 menyelenggarakan kegiatan silaturahmi.

Dalam kegiatan yang mengambil tema 'Kita Semua Bersaudara', Sulaiman Haikal Wakil Komandan Tim Golf, menyatakan, pihaknya ingin merajut kembali persaudaraan antar aktivis pro demokrasi dan aktivis reformasi 98.

"Kita ingin mendinginkan suasana, menghidupkan kembali persaudaraan, khususnya diantara para aktivis pro demokrasi dan aktivitas reformasi 98, karena kita kan sebetulnya satu habitat, yang kemarin (saat Pemilu 2024) terpecah ada yang di 01, 02 dan 03,"ujarnya.

"Ini kita mau rajut kembali persaudaraan itu, keakraban itu, karena mungkin kemarin ada ya sempat silaturahminya terputus, atau mungkin saling berbalas di media sosial gitu ya, itu kembang kembang demokrasi. Jadi sekarang mau kita cairkan kembali,"tambahnya.

Haikal menjelaskan, para aktivis pro demokrasi dan aktivis reformasi 98 yang hadir dalam acara silaturahmi ini, diminta untuk meninggalkan dahulu identitas politik pada Pemilu 2024.

"Kita hadir di acara ini sebagai sesama aktivis, kita menguatkan kembali persaudaraan. Kita melepaskan dulu lah identitas pasangan calon presiden dan wakil presiden kita kemarin gitu ya," ucapnya.

"Karena toh pemilu juga sudah selesai. Hasil quick count dan real count yang sedang berjalan juga kelihatannya sudah menunjukkan siapa yang akan menang. Jadi ya teman-teman juga sudah sadar lah, sudahlah ini sudah selesai gitu," sambungnya.

Ia menyatakan, pihaknya menghormati jika ada yang masih ingin melakukan proses-proses politik terkait hasil Pemilu 2024. Sebab, hal itu merupakan hak konstitusional.

"Cuma memang ada proses-proses yang mereka mau coba gitu ya, proses-proses politik, ya itu hak konstitusional mereka lah, jadi kita tidak bisa menghalangi juga jika ada proses-proses yang ingin dilalui. Tapi pada prinsipnya mereka tetap konsisten NKRI, mereka tidak mau ada perpecahan di bangsa kita,"katanya.

(**)