Pemko Pekanbaru Dipimpin Sekdako Indra Pomi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Virtual Bersama Mendagri

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution

ILINE PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dipimpin Sekretaris Daerah (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution ikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Senin (18/3/2024) pagi. 

Dalam rakor, Sekdako Indra Pomi Nasution didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut dan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Mahyuddin. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ingot Ahmad Hutasuhut mewakili Sekdako Indra Pomi Nasution usai mengikuti rakor kepada media menyampaikan, saat mengikuti rakor bersama Mendagri secara virtual dan high level meeting pengendalian inflasi daerah di ruang rapat Walikota Lantai 5 Komplek Perkantoran Tenayan Raya, ada beberapa arahan dari Mendagri, seperti menjamin ketersedian bahan pokok bagi masyarakat. 

"Ada beberapa arahan dari Mendagri, pertama terkait dengan monitoring ketersedian bahan pokok. Dan juga mengantisipasi melonjaknya permintaan oleh masyarakat akan bahan pokok," ungkap Ingot Ahmad Hutasuhut. 

Selain monitoring dan ketersediaan bahan pokok, Mendagri juga memberikan arahan agar mengantisipasi naiknya harga bahan pokok. 

"Dan juga mengantisipasi naiknya harga komoditi seperti minyak goreng, telur ayam, gula dan beras," kata Ingot Ahmad Hutasuhut. 

Untuk harga bahan pokok, disampaikan mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru ini, ada yang mengalami penurunan. 

“Fluktuatif belum signifikan. Bahkan ada harga bahan pokok yang turun juga. Selain itu mengantisipasi ketersedian bahan pokok di bulan ramadan dan jelang lebaran Idul Fitri," ujarnya. 

Upaya pengendalian inflasi, Pemko Pekanbaru saat ini melakukan berbagai langkah, seperti menggelar pasar murah dan melakukan pengawasan terhadap distributor. 

"Upaya kita itu yang pertama, tentu kita tetap ada kerjasama antar daerah. Misalnya daerah-daerah penghasil cabe dan lain-lainnya itu, kita tetap komunikasi. Kita tetap melakukan pengawasan terhadap distributor, baik itu minyak goreng, kemudian cabe, beras dan lain-lain itu diawasi. Kemudian kita aktif melakukan pasar-pasar murah atau gerakan pangan murah," ungkapnya.

(Arya)