SPRI Riau Hadiri Musrenbang RPJPD Riau 2025-2045 di Balai Serindit

SPRI Riau Hadiri Musrenbang RPJPD Riau 2025-2045 di Balai Serindit

ILINE PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2025-2045 di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (29/4/2024).

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Pj Gubernur Riau SF Hariyanto tersebut bersamaan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau 2025 dan rembuk stunting tingkat Provinsi Riau.

Pj Gubernur Riau mengatakan bahwa diadakannya Musrenbang tersebut bertujuan untuk menyepakati RPJPD Provinsi Riau 2025-2045 atau visi dan misi arah kebijakan dan sasaran pokok pembangunan jangka panjang daerah provinsi Riau.

"Arah kebijakan ini nantinya akan disinkron dengan arah kebijakan visi misi sasaran pokok pembangunan jangka panjang nasional dan kabupaten kota serta menjaring masukan terhadap penyempurnaan terhadap dokumen yang menjadi rancangan akhir RPJPD Provinsi Riau 2025-2045," kata SF Hariyanto.

Begitu juga dengan RKPD Provinsi Riau 2025, SF Hariyanto menilai kegiatan ini memiliki arti yang sangat penting sebagai bagian dari tahapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Ia menjelaskan bahwa RKPD memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam melaksanakan berbagai kebijakan yang berimplikasi kepada masyarakat Riau. Salah satu perannya yakni dalam penyusunan kebijakan, penganggaran, dan APBD.

"Bahkan substansi yang bisa memuat seluruh program serta operasional arah peningkatan kinerja Pemda yang menjadi tanggung jawab kepala daerah yang berperan sebagai instrumen evaluasi pengukur kinerja pemerintah daerah," imbuhnya.

Kemudian agenda ketiga yaitu penandatangan komitmen bersama dalam rangka penurunan stunting terintegrasi. Komitmen ini merupakan hasil rembuk stunting pada tanggal 25 April 2024. Dimana 9 intervensi sudah disepakati dan akan dipastikan menjadi agenda penting dalam rencana kerja perangkat daerah.

"Baik di Pemerintah Provinsi Riau maupun kabupaten/kota," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa rembuk stunting merupakan langkah intervensi untuk pencegahan dan penurunan stunting dengan tujuan untuk mendapatkan hasil analisis situasi rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi.

Sebelum menutup kegiatan tersebut, Pj Gubernur Riau menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan baik tokoh adat maupun tokoh masyarakat yang telah mengikuti Musrenbang Provinsi Riau hingga akhir.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada kita semua atas dukungannya sehingga Musrenbang ini terselenggara dengan lancar," tutupnya.

Sebagai informasi, kegiatan yang pimpin oleh Pj Gubernur Riau tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Yusharto Huntoyungro, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Bapennas Pungkas Bahjuri Ali.

Kemudian hadir Sekda Provinsi Riau Indra, seluruh Kepala OPD Provinsi Riau, Bupati Wali Kota se Provinsi Riau, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, akademisi, dan tamu undangan lainnya.

Mewakili organisasi masyarakat, khususnya bidang pers, DPD Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) Provinsi Riau mendapatkan undangan resmi menghadiri rapat ini.

Bidnen SH sekertaris DPD SPRI Riau menyampaikan apresiasi atas kesempatan itu. Ia menilai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2025-2045 adalah langkah penting.

"Kita melihat kesiapan pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pembangunan dan pelayanan ke depan. Kami juga akan memberikan dukungan penuh terhadap pemerintah dalam percepatan penuntasan stunting," kata Bidnen SH.

Terakhir, SPRI Riau menyampaikan harapan terhadap kepala daerah agar bekerja sangat serius serta dapat mempertahankan amanah masyarakat dengan tanggung jawab tinggi.

(**)