Dievaluasi Pemprov, Angka Stunting di Pekanbaru Cendrung Menurun

Dievaluasi Pemprov, Angka Stunting di Pekanbaru Cendrung Menurun

ILINE PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dievaluasi oleh Pemprov Riau berkaitan dengan stunting di Pekanbaru. Pada 2024 ini, persentase stunting paling rendah kedua setelah Kabupaten Kampar.

"Persentase stunting Pekanbaru 8,7 persen. Persentase stunting cenderung menurun sejak 2022," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution usai menghadiri pemaparan ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk penilaian kinerja pemerintah di Hotel Aryaduta, Kamis (30/5/2024). 

Persentase stunting mulai 12,6 persen pada 2022. Kemudian, persentase stunting naik menjadi 16,8 persen pada 2023. 

"Tahun ini, kami turun drastis menjadi 8,7 persen. Sedangkan target stunting nasional 22 persen. Sampai saat ini, anak stunting Pekanbaru mencapai 221 orang," ungkap Indra Pomi. 

Sebelumnya, persentase stunting mencapai 8,7 persen di Pekanbaru untuk tahun 2023. Namun, persentase stunting itu merupakan penilaian melalui Survei Kesehatan Indonesia (SKI). 

"Itu dalam bentuk survei dengan 750 sampel," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin usai kegiatan Penilaian Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Aryaduta, Rabu (29/5/2024). 

Berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasiskan Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting tertinggi terdapat di Kecamatan Limapuluh. Jumlah balita stunting 40 orang hingga Maret lalu. 

"Jumlah balita yang sedikit di Senapelan, hanya 2 balita. Total anak stunting berdasarkan pengukuran di posyandu sebanyak 221 orang hingga Maret lalu," ucap Amin.

(**)