Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai ikut memprotes larangan jilbab bagi siswi dan mahasiswi di India.

Malala mendesak para pemimpin India untuk menghentikan marginalisasi perempuan Muslim.

Aksi protes atas larangan jilbab di perguruan tinggi dan sekolah terus meluas di Negeri Taj Mahal itu.

Pihak berwenang di negara bagian Karnataka di India selatan pada Selasa (8/2/2022) memerintahkan sekolah dan perguruan tinggi tutup selama tiga hari.

seorang siswa Muslim mengatakan dia dan teman-teman sekelasnya dipaksa memilih antara belajar atau menanggalkan jilbab.

Ada laporan tentang duel pengunjuk rasa yang saling melempar batu.

Protes jilbab di India dimulai pada Januari 2021 di sebuah perguruan tinggi yang dikelola pemerintah di Distrik Udupi negara bagian Karnataka.

Perguruan tinggi tersebut memperkenalkan larangan jilbab pada Desember 2021 dengan mengatakan syal melanggar aturan seragam sekolah.

Dimana, enam gadis remaja dilarang masuk kelas karena mengenakan penutup kepala.

Ketika protes mulai menjadi berita utama, siswa Hindu mulai muncul di sekolah-sekolah mengenakan selendang berwarna safron.

Sebuah warna yang melambangkan populasi mayoritas Hindu di India, sebagai protes terhadap wanita dan gadis Muslim yang mengenakan jilbab.

Saat protes menyebar, mahasiswa mengadakan pawai dan meneriakkan slogan-slogan agama.