Ketamakan Penguasa

Tamak, Taman Tempat Penonton Pacu Jalur Istirahat Juga Dijadikan Lokasi Lapak

Lokasi taman tempat istirahat masyarakat yang di jadikan lapak (foto: istimewa)

ILINE KUANSING - Taman air mancur sebagai lokasi duduk dan istirahat penonton pacu jalur dengan ekonomi pas-pasan kembali dijadikan lapak pedagang.

Sebelum-sebelumnya areal taman air mancur bebas dari lapak pedagang.  Masyarakat memanfaatkan itu untuk lesehan dan duduk. Sebab bagi warga dengan pendapatan pas-pasan  tidak semua dapat masuk tribun.

Sebagian besar harus berdiri ditepian tanggga batu. Taman air mancur selama ini menjadi salah satu tempat duduk dan lesehan melepas lelah.

Namun dengan kondisi taman yang sudah penuh pedagang, membuat warga selepas kegiatan pacu sebagian memilih langsung pulang. Atau setelah jalur mereka usai berpacu mereka pulang.

Jika tetap ingin melepas lelah ditaman tentu harus duduk dikedai. Dengan itu akan menambah pengeluaran lagi disaat ekonomi payah. Apalagi sebelum pacu jalur di Narosa banyak pacu kecamatan yang menguras dompet warga.

Salah seorang warga, Hermanto (62), mengaku heran dengan sifat tamak yang ada, sehingga fasilitas umum seperti taman masih dijadikan lokasi lapak. 

" Selagi ada peluang fasilitas umum sekalipun dijadikan lokasi lapak. Inikan sifat tamak,"ujarnya di Teluk Kuantan, Sabtu sore (24/8/2024).

Ia mengingat tidak semua warga punya kemampuan ekonomi. Banyak yang hidup dalam kondisi memprihatinkan. 

"Kalau semua fasilitas umum dijadikan sumber mencari uang betapa mahalnya menonton tradisi sendiri. Tidak ada lagi yang gratis. Parkir mahal, makan minum mahal, mau masuk tribun bayar. Kalau sendiri masih bisa la. Tetapi kalau sama keluarga  betapa banyak uang keluar untuk menonton,"ulasnya.(***)