ILINE PEKANBARU - Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru sendiri masih menginventarisir ruas jalan yang rusak. Mereka sudah melakukan rapat kordinasi untuk mendata ruas jalan mana saja yang mengalami kerusakan.

"Kita sudah menggelar rapat kordinasi terkait rencana menginventarisir kembali ruas jalan rusak," terang Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Edward Riansyah.

• Baca juga: Bantu Masyarakat Mengatasi Banjir, Plt Bupati Rokan Hilir H. Sulaiman Langsung Ambil Tindakan

Menurutnya, rapat kordinasi ini dilakukan sebelum tim turun ke lapangan untuk menginventarisir kembali kondisi jalan di Kota Pekanbaru. Mereka tidak hanya sekedar mendata jalan rusak tapi untuk menjadikannya beberapa kategori.

Ada nantinya ruas jalan rusak berat, jalan rusak sedang hingga Jalan rusak. Mereka tentu bakal menindaklanjuti upaya perbaikan terhadap ruas jalan rusak tersebut.

• Baca juga: Plt. Bupati Sulaiman, Ingatkan ASN dan Perangkat Desa di Lingkungan Pemkab Rohil Tidak Terlibat Politik Praktis

"Kita tentu ingin tahu ruas jalan mana saja yang rusak berat, rusak sedang hingga rusak ringan," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Edu, ini menambahkan bahwa pemerintah kota terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau. Ia menyadari sjeumlah ruas jalan beralih status kewenangan dari pemerintah kota ke pemerintah provinsi.

• Baca juga: Empat bulan menjabat PJ Penghulu Pujud, berhasil membuat Kepenghuluan Pujud Memiliki Kantor

Puluhan ruas jalan sudah beralih kewenangan ke Pemerintah Provinsi Riau sejak 31 Oktober 2023 lalu. Ia mengatakan bahwa saat ini merupakan masa transisi alih kewenangan tersebut.

"Kami terus melakukan kordinasi intensif dengan pemerintah provinsi, terkait upaya perbaikan ruas jalan rusak," paparnya.

• Baca juga: Momen Haru Pisah Sambut Kalapas IIA Bangkinang dan Kepala Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Bangkinang

Edu memastikan pada tahun ini sejumlah ruas jalan rusak bakal diperbaiki sepanjajng tahun 2024 ini. Ruas jalan tersebut akan diperbaiki secara overlay pada tahun ini dengan anggaran Rp 15 miliar. 

(Ar)