Ketua LSM Riau Bersatu, Robert Hendriko Konprensi Pers Terkait Gerakan Pendidikan Riau

Foto Ketua LSM Riau Bersatu saat adakan konfrensi pers

PEKANBARU - Hak jawab disampaikan langsung oleh Ketua LSM Riau Bersatu, jauh hari sebenarnya sudah ada tokoh-tokoh masyarakat ataupun dari teman-teman dari insan pers yang menyampaikan supaya itu disampaikan hak jawab.

Akan tetapi, karena memang ada kesibukan-kesibukan yang sangat luar biasa, maka hari ini bisa dilakukan konferensi pers. Demikian dikatakan Ketua LSM Riau Bersatu, (25/09/2024).

Didalam pemberitaan yang diketahui bersama, bahwa yang pertama ada tiga (3) poin yang diamati dan dilihat. "saya amati dan lihat bahwa, Ketua LSM Riau Bersatu, Robert Henrico itu menyampaikan ada meminta atau mengutip uang Rp.15 juta, itu adalah tidak benar !. untuk pemberitaan yang kedua (2) bahwa LSM Riau Bersatu mengganggu keberadaan Kepala Sekolah yang dimaksud itu ada SMAN 1, SMAN 8, SMAN 3, SMKN 1, dan SMKN 2. bahwa disitu juga dinyatakan ada satu kepentingan dan pesanan terpaksa harus dipenuhi." kata ketua Robet Henrico kepada Insan Media.

Terkait aksi unjuk rasa, "ada satu pesanan, ini luar biasa, pesanan ini saya akan klarifikasi selaku Ketua LSM Riau Bersatu, menegaskan Semuanya tolong satu-satu diperhatikan dicatat supaya jangan sampai nanti ada yang kurang  jangan sampai ada ditambahkan, karena setiap yang kurang dan setiap yang ditambah-tambahkan itu pasti esensinya berbeda." kata Ketua LSM Bersatu.

"sebelum saya menjawab, sebenarnya tujuan dari pada forum LSM Riau Bersatu itu melakukan satu gerakan-gerakan terhadap kontrol sosial di Dinas pendidikan tersebut, bahwa memang kita melihat pendidikan di Indonesia khususnya di Riau ini, wajib kita jaga. Maka dari ini ada satu bentuk manajemen pendidikan yang salah." Terangnya.

Dilanjut Robert, "manajemen pendidikan yang bobrok, makanya kita mau coba mengingatkan, karena mereka sudah mendapatkan fasilitas lengkap semuanya, seperti fasilitas mobil, fasilitas gedung dan fasilitas lainnya,"

Ia mengharapkan pemangku-pemangku jabatan, bisa fokus untuk berbicara tentang masalah pendidikan. "kenyataannya tidak hanya persoalan PPDB saja setiap tahun, PPDB itu selalu meninggalkan masalah tetapi lebih daripada itu tentang pembangunan infrastruktur yang tidak tepat sasaran." Ujar Ketua LSM Riau Bersatu dihadapan insan pers.

Jangan tunggu ada hibah dari masyarakat sehingga dibangun gedung sekolah, menurut pihaknya itu tidak layak seperti di SMA Negeri 18 yang memang itu harus memang betul-betul pembangunan gedung sekolah memiliki satu bentuk kelayakan dan kepantasan.

Kata Ketua LSM Riau Bersatu lagi, demikian juga  pembangunan sekolah di SMA Negeri 19 yang memang lebih menyedihkan, pembangunan jauh daripada pemukiman dan itu dibawa SUTET. Terpenting adalah tingkat EQ itu 78, "kita kalah bersaing dengan Negara-negara asing jadi makanya metode pendidikan ini harus kita perbaiki," kata ketua Robert Hendrico.

Jangan merasa terganggu akan tuntutan demonstrasi, sebab itu adalah bagian dari Undang-undang. "Betul sedih, seharusnya mereka sambut kita. Apa solusi dalam menata metode pendidikan ??, banyak kegiatan, silahkan kerjakan sesuai perencanaan matang sesuai bestek dan ketentuan-ketentuan pendidikan. Jangan sampai salah, karena ini anggaran besar disektor pendidikan bersumber APBN maupun APBD, itu 20% (persen)." Bebernya.

Dana ataupun Anggaran yang besar, jika tidak tepat sasaran penggunaannya tentu berpakaian terhadap pencerdasan anak bangsa, maka itu tidak akan tercapai.

Tujuan utama tentang masalah adanya pergerakan-pergerakan yang dilakukan oleh LSM Riau Bersatu, "saya perlu sampaikan tolong ini terus ditulis tegas dan keras kita juga nanti akan meneruskan perjuangan ini sampai ke Jakarta. Siapapun nanti, Menteri Pendidikannya yang diangkat oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto. kita akan melakukan satu bentuk pergerakan yang lebih, itu ada di Jakarta karena memang ranah kebijakan itu ada di Jakarta. maka pendidikan itu harus kita sampaikan, metode pendidikannya harus seperti ini, metode pendidikan yang kita rasakan saat ini memang jauh dari apa yang kita harapkan, ini sangat menyedihkan." Pungkas Robert.

 

 

**Roni